Ketemu Ketua Formatur PKC PMII Sul-Sel, Begini Pesan Ketua Umum PP Asadiyah



INVESTIGASINEWSCOVER.COM

JAKARTA - Ketua Formatur Terpilih Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sulawesi Selatan (Sul-Sel) Muh Ilham silaturahim dengan Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A. Pertemuan berlangsung di Masjid Istiqlal Jakarta disela-sela kesibukan Imam Besar Masjid Istiqlal.


Dalam silaturahim tersebut, Muh. Ilham menyampaikan perkembangan kaderisasi PMII Sul-Sel. "Kader PMII Sul-Sul memiliki peran strategis dalam mengatasi persoalan kebangsaan. Buktinya banyak sekali kader-kader yang dihasilkan oleh PMII dari Sul-Sel yang menempati posisi strategis dalam kepemimpinan nasional" ungkap alumni UIN Alauddin Makassar.


Ketua Terpilih PKC Sul-Sel juga menyampaikan pentingnya PMII di Sulawesi Selatan berkolaborasi dengan pesantren-pesantren di Sul-Sel. "Kalau di Sul-Sel ada Pesantren Asadiyah, Darul Dakwah Walirsyad (DDI) dan Pesantren Al-Ikhlas yang dipimpin langsung oleh Gurutta Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar", ungkap alumni Pesantren Asadiyah Sengkang, Wajo.


Sejalan dengan Ilham, Prof. Nasaruddin Umar yang juga Ketua Umum PP Asadiyah menegaskan bahwa PMII harus bermitra dengan pesantren-pesantren, khususnya di Sul-Sel. "PMII dan Asadiyah memiliki ideologi yang sama, oleh karenanya santri Asadiyah yang mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi sebaiknya bergabung di PMII. Sewaktu mahasiswa saya juga kader PMII di UIN Alauddin Makassar, saya sempat menggadaikan motor saya untuk membiayai MAPABA PMII saat itu", ungkap Imam Besar Masjid Istiqlal.


"PMII harus menjadi garda terdepan dalam mengamalkan dan menjadi Islam Ahlussunah Waljamaah sama seperti yang diajarkan Nahdlatul Ulama", ungkap Rektor Universitas PTIQ Jakarta.


Diakhir silaturahminya, Ilham menyampaikan harapan kader PMII se-Sul-Sel agar Imam Besar Masjid Istiqlal senantiasa memberikan bimbingan dan nasehat kepada kader-kader PMII.  


"Ya, buat kegiatan yang bermanfaat dan bisa dilaksanakan di Pesantren Al-Ikhlas maupun di Asadiyah", tutup Prof. Dr. Nasaruddin Umar. ( Achmad Hidayat )

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama