PB PMII: Lapor Pajak bagian dari Nasionalisme

 

INVESTIGASINEWSCOVER.COM

JAKARTA- Lembaga Profesi Ekonomi dan Keuangan (LPEK) Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) bekerjasama dengan Program Studi Akuntansi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) dan Nasaruddin Umar Office (NUO) berusaha untuk ikut bersama Negara dalam peningkatan kepatuhan Wajib Pajak dengan sosialisasi pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak.


Kegiatan dibuka oleh Sahabat Panji Sukma Nugraha Bendahara Umum PB PMII yang mewakili Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri. "PB PMII mengapresiasi Lembaga Profesi Ekonomi Keuangan PB PMII yang selalu menginisiasi program yang progresif. Sahabat Saya Muhammad Aras Prabowo Direktur LPEK selalu konsisten dan fokus pada isu keuangan, akuntansi dan perpajakan. Bukan hanya itu, beliau juga penulis buku yang produktif, diantara karyanya adalah Akuntansi Bugis", jelas Panji.


"Kegiatan Sosialisasi Pelaporan SPT Wajib Pajak ini sangat penting bagi warga PMII, warga NU dan seluruh masyarakat Indonesia. Termasuk para pengusaha. Butuh keahlian dalam pengelolaan pajak", ungkap Panji.


Muhammad Aras Prabowo dalam sambutannya mengapresiasi berbagai pihak dan mitra yang terlibat dalam kegiatan tersebut. “Kami sangat bersyukur kegiatan sosialisasi pelaporan SPT Wajib Pajak didukung oleh berbagai pihak, mulai Prodi Akuntansi UNUSIA, Nasaruddin Umar Office, DJP Kanwil Jakarta Pusat, TV Nahdatul Ulama (NU) dan PMII OFFICIAL", terang Muhammad Aras Prabowo Direktur LPEK PB PMII.


Kegiatan ini adalah bentuk partisipasi nyata PB PMII melalui LPEK PB PMII dalam mendorong dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak untuk pelaporan SPT tahunan. "Ini adalah usaha untuk meningkatkan kesadaran warga PMII, warga NU, akademisi, profesional dan pengusaha dalam pelaporan SPT tahunan. Kita tahu bersama bahwa sumber utama penghasilan negara dari perpajakan. Kepatuhan kita dalam pelaporan SPT tahunan adalah bentuk dukungan kepada negara dalam pembangunan negeri", jelasnya.


"Membayar dan melaporkan pajak adalah bagian dari Nasionalisme", tegasnya lagi.


"Setiap 1 juta uang pajak yang kita bayarkan dapat digunakan untuk berbagai macam: pelayanan umum, ekonomi, perlindungan sosial, ketertiban dan keamanan, pendidikan, pertahanan, kesehatan, keagamaan, perumahan dan fasilitas umum, perlindungan lingkungan hidup dan parawisata", unkap Teguh Sri W Penyuluh Pajak Kanwil DJP Jakarta Pusat.


Kegiatan yang dilaksanakan melalui zoom meeting disiarkan secara live pada akun YouTube TV NU, PMII OFFICIAL dan Nasaruddin Umar Office (NUO). Di room zoom diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari warga PMII, warga NU, Akademisi, Profesional dan Masyarakat dari berbagai Indonesia, ungkap Aras.


Kegiatan yang dimoderatori oleh Habsyah Fitri Aryani Direktur Lembaga Profesi Guru dan Dosen PB PMII berlangsung 27 Maret 2024, pukul 15.30 s.d 17.30. "Peserta sangat antusias dalam mengikuti sosialisasi pelaporan SPT Wajib Pajak sampai dengan selesai. Banyak sekali peserta yang menyampaikan pertanyaan kepada Teguh Sri W Penyuluh Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Pusat selaku narasumber", jelas Habsyah yang juga Sekretaris Prodi Akuntansi UNUSIA.


"Kami mengapresiasi kegiatan yang diinginkan oleh sahabat-sahabat yaitu sosialisasi pelaporan SPT Wajib Pajak. Pajak memiliki peran yang sangat penting terhadap pendapatan Negara Indonesia. Untuk itu, kesadaran dan kepatuhan terhadap pelaporan pajak bagi Wajib Pajak sangat penting", tutup Teguh. (Achmad H.)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama